detiktifspionase.id - Memasuki hari kedua Sabtu (29/7/23) Rakernas (Rapat Kerja Nasional) Forpimawa (Forum Pimpinan Perguruan Tinggi bidang Kemahasiswaan) Tahun 2023 di Universitas Jambi, para delegasi Forpimawa melakukan city tour di beberapa tempat wisata yang ada di Kota Jambi pada Sabtu (29/7/23).
Perjalanan city Tour dimulai ke Candi Muaro Jambi yang berada di Kabupaten Muaro Jambi, kemudian perjalanan dilanjutkan ke salah satu keluarahan yang ada di Kota Jambi yaitu di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, Kecamatan Danau Teluk berada di Seberang Kota Jambi yang masih memiliki budaya yang kental, para delegasi diajak ke salah satu rumah panggung yang ada di Seberang Kota Jambi.
Sebelum sampai di rumah tersebut, para delegasi Forpimawa disambut oleh Kompangan dari pemuda sekitar, selain kompangan para delegasi juga disambut oleh tuo tengganai, tokoh masyarakat yang ada di seberang Kota Jambi dengan menggunakan pakaian melayu Teluk Belango khas Jambi.
Ternyata salah satu delegasi perwakilan Universitas Siliwangi, Tasikmalaya Jawa Barat, Dr. Asep Suryana Abdulrahman, S.Pd.,M.Kes menitikan air mata ditengah kerasnya bunyi tabuhan kompangan.
“Jujur saya tadi berlinang air mata, saya siapa sampai disambut seperti ini, saya bukan raja, saya bukan bangsawan, saya bukan datuk, saya hanya ingin menikmati budaya tapi saya disambutnya, jujur tadi sampai berlinang air mata, apalagi tadi dilihat para sepuh sudah siap dengan pakaian adatnya, ditambah makanan khasnya, ini bukan pekerjaan mudah kami hanya kuli-kuli diperguruan tinggi, tapi disambut begitu luar biasa,” ungkap Dr. Asep Suryana Abdulrahman.
Dr. Asep Suryana Abdurahman mengatakan ia menemukan sesuatu yang baru dan ia benar-benar yakin bahwa Indonesia benar-benar kaya.
“Tercapai sekali UNJA ingin memperkenalkan budayanya, kita terkagum-kagum mulai pertama kali datang, teman-teman mahasiswa yang menjadi LO juga antusias, sopan menyambut kami, saya menemukan sebuah keindahan, saya berpikir tidak semua orang bisa makan pedas, tapi disini semua bisa makan, selain itu support dari masyarakatnya, dari pemerintah daerah juga luar biasa,” tuturnya.
Ia juga mengatakan biasanya kalau ada kegiatan rapat bersama yang datang itu wali kota atau gubernur tapi ini gubernur dan walikota sampe masyarakatnya semua menyambut delegasi Forpimawa ini.
“Melihat ketika pertama datang, saya pikir ini anak-anak ngapain berbaris, ketika menyambut kedatangan kami dan saya rasa ini bukan pekerjaan mudah, melestarikan adat seperti ini ini jauh lebih susah ketika kita mencetak seorang sarjana, jadi menurut saya apa yang diharapakan UNJA untuk memperkenalkan budaya Jambi itu sangat-sangat tercapai, kita dibuat terkagum-kagum,” pungkasnya.(unja.ac.id/tya)
Penulis: Indrawan
Editor: Indrawan
Facebook Comments