Jokowi Minta Belanda Ikut Bantu RI Dalam Pengembangan Teknologi Rendah Karbon

detiktifspionase.id - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte pada Sabtu (9/9) di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India. Dalam pertemuan, kedua pemimpin membahas sejumlah kerja sama antarkedua negara dalam bidang pembangunan dan ekonomi.
 
Dalam bidang Ekonomi, Presiden Jokowi meminta kepada PM Rutte agar Belanda dapat memberi dukungan kepada Indonesia untuk mengembangkan teknologi rendah karbon hingga mendorong penghapusan EU Deforestation Regulation.
 
“Saya berharap, Belanda dapat dukung pengembangan teknologi rendah karbon dan konversi PLTU ke energi terbarukan sebagai tindak lanjut kerja sama JETP serta mendorong penghapusan EU Deforestation Regulation agar tidak diskriminasi komoditas utama Indonesia,” ungkap Jokowi dalam pertemuan di tengah kunjungannya menghadiri KTT G20 di India.
 
Selain itu, dari sisi Pembangunan, Jokowi menyebut bahwa ASEAN kini telah menyepakati Belanda menjadi mitra pembangunan ASEAN yang diharapkan dapat lebih meningkatkan kerja sama ASEAN dengan Belanda.
 
“Walaupun prosesnya tidak mudah, namun akhirnya dapat disepakati. Saya berharap, ini akan lebih majukan kerja sama ASEAN dengan Belanda,” ucap Jokowi.
 
Selain itu, Presiden Jokowi juga turut menyambut baik investasi Belanda untuk membangun Center of Excellence di Kota Surakarta hingga rencana penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi dalam bidang energi baru terbarukan dan iklim.
 
“Saya menyambut baik investasi Belanda untuk pembangunan Center of Excellence di Solo dan rencana penyelenggaraan Renewable Energy and Climate Summit,” tuturnya.
 
Terakhir, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi meminta dukungan PM Rutte terhadap proses pendaftaran Indonesia sebagai anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
 
Presiden menyebut saat ini Indonesia telah melakukan sejumlah reformasi ekonomi yang sejalan dengan persyaratan OECD “Indonesia telah ajukan aplikasi keanggotaan OECD dan telah lakukan berbagai reformasi ekonomi sejalan dengan persyaratan OECD,” tandasnya. (*)

Penulis: ist

Editor: Khotib Syarbini

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.