Di sebuah desa kecil bernama Bedeng Lapan, di kaki gunung yang hijau dan sejuk, terdapat sebuah sekolah menengah pertama yang sederhana namun penuh kenangan—SLTPN 2 Kayu Aro. Sekolah ini, dengan gedungnya yang terbuat dari semen dan dikelilingi kebun teh serta ladang yang subur, menjadi saksi bisu dari berbagai cerita masa kecil yang tak terlupakan.
Aku ingat betul bagaimana pagi-pagi kami harus berjalan melewati jalan setapak yang becek menuju sekolah. Dengan sepatu kets yang sudah mulai lusuh dan tas ransel yang beratnya melebihi bobot kami, kami tetap semangat setiap hari. Sungai Kering, tempat kami tinggal, adalah kampung yang penuh dengan kesederhanaan dan kekeluargaan. Rumah-rumah di sini berdiri di antara kebun-kebun kecil dan ladang jagung yang menghijau.
Di sekolah, suasana sangat berbeda dari kehidupan di rumah. Ruang kelas yang sederhana dengan kursi kayu dan papan tulis hitam menjadi tempat kami bertumbuh dan belajar. Para guru kami adalah sosok yang sangat peduli dan penuh kasih sayang, mereka tak hanya mengajar tetapi juga membimbing kami dalam banyak hal. Setiap hari, setelah pelajaran selesai, kami sering berkumpul di lapangan sekolah, bermain bola atau hanya bercengkerama di bawah pohon besar yang ada di sana.
Pulang sekolah menjadi bagian dari rutinitas kami. Kami melewati jalan kecil menuju rumah dengan berbagai cerita tentang hari kami di sekolah. Sungai Kering, tempat kami tinggal, meski kecil dan jarang terjamah orang luar, memiliki keindahan tersendiri. Kami sering bermain di sungai kecil yang mengalir tenang, berburu ikan, atau hanya berendam untuk mendinginkan badan.Saat malam tiba, kami berkumpul bersama keluarga di rumah, menikmati makan malam sederhana namun lezat. Cerita-cerita tentang aktivitas seharian menjadi pembuka percakapan, dan kami merasa sangat terhubung satu sama lain. Kadang, kami juga duduk di luar, di bawah langit yang penuh bintang, menceritakan cerita rakyat atau legenda lokal yang diwariskan turun-temurun.
Kenangan di SLTPN 2 Kayu Aro adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masa kecilku. Meskipun waktu berlalu dan banyak hal berubah, rasa persahabatan, kebersamaan, dan kenangan indah dari sekolah dan kehidupan di Bedeng Lapan dan Sungai Kering tetap akan selalu tersimpan dalam ingatanku. Itulah kenangan yang membentuk siapa aku hari ini dan akan selalu menjadi bagian dari perjalanan hidupku.
Cerpen Karya Daprizal
Facebook Comments