Chinos Logo

Kota Jambi,detektifspionase.com

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jambi belum dikenal oleh masyarakat Jambi secara luas atau memasyarakat. Hal ini disampaikan Ketua KPID  Provinsi Jambi Kms.Al Fajri,SH,MH di ruang kerjanya pada Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jambi di ruang kerjanya selasa 12 Agustus 2024  di bilangan Jl. Ahmad Yani Jambi kisaran Kantor Gubernur Provinsi Jambi.

Fajer sapaan akrab Kms.Al Fajri menuturkan bahwa dirinya pernah meminjam ruangan ke Kantor Kesatuan Kebangsaan dan Pengembangan Politik ( KESBANGPOL)  Provinsi Jambi meminjam ruangan untuk melakukan sebuah acara KPID. Fajer sangat terkejut dengan jawaban pegawai Kesbangpol yang menanyakan Kantor KPID itu dimana Pak?. Padahal kantor KPID dan kantor Kesbangpol hanya berseberangan  jalan dgn . Fajer lalu mengajak si Pegawai Kesbangpol keluar ruangan menuju halaman Kesbangpol dan menunjuk langsung kantor KPID yang berada tepat di depan Kesbangpol, saya baru tau pak ini kantor KPID tutur Fajer menirukan jawaban si pegawai Kesbangpol tadi.

Sesuai keterangan Fajer bahwa saat ini pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat sedang mengajukan usulan ke Kementerian Dalam Negri tentang pengusulan dibentuknya lagi Kesekretariatan KPID di daerah, dimana di awal pembentukan KPID kesekretariatan KPID dibentuk Pemerintah dan kepala Kesekretariatan di jabat oleh pejabat Eselon 3. Belakangan ini kesekretariatan KPID ditiadakan dan yang ada hanya Tenaga ahli dan staf monitoring penyiaran.

Pengurus PWI Jambi yang bersilaturahmi ke Kantor KPID Jambi terdiri dari 2 Orang sesuai undangan ketua KPID Jambi lewat telepon Celluler. Kedua pengurus PWI Jambi itu masing - masing Drs.Arwani Sekretaris PWI Jambi yang juga pernah menjabat sebagai ketua KPID Jambi 2012 - 2014. Kemudian Nalom Siadari,SE WAKIL ketua Bidang Organisasi yang juga teman akrab dari Kms.Alfajri dimana keduanya pernah menjadi pengurus KONI Jambi 2012 - 2016.

Saat ini kemajuan yang sangat signifikan ditemui di KPID Jambi. Dimana sebelumnya untuk mengawasi/ memonitor seluruh siaran Telivisi dan Radio, petugas harus 24 jam duduk di depan pesawat Televisi untuk memonitor siaran. Kini KPID Jambi sudah meiliki alat digital yang memonitor siaran Televisi sebanyak 16 stasiun termasuk stasiun TV yang ada di pusat ditambah stasiun TV lokal. Alat ini akan memonitor si seluruh siaran secara digital dan jika terjadi pelanggaran penyiaran secara otomatis akan masuk ke server dan baru ditinjau untuk memberi teguran atau surat peringatan ke Lembaga penyiaran yang melanhgar.

Alat ini juga sekaligus melakukan pengawasan kepada Calon Kepala Daerah( Cakada) yang melakukan kampanye melalui lembaga penyiaran sebelum masa kampanye ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).Fajer menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standard Program Siaran (P3 SPS) yang sudah terkoneksi dengan alat monitor siaran secara digital.

Lebih jauh Fajer menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki wewenang lagi tentang perizinan penyiaran, karena sudah ditangani langsung oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) pusat. Saat ini kami hanya teman Curhat dari teman - teman Lembaga Penyiaran jika izin mereka sudah habis. Sementara untuk memperpanjang perizinan Lembaga Penyiaran di Daerah KPID tidak dilibatkan lagi berupa penerbitan berupa rekomendasi karena semua wewenang Kemenkominfo.

Fajer hanya menyesalkan kenapa KPID tidak begitu di kenal lapisan masyarakat khususnya di Jambi padahal lembaga ini sudah lama berdiri sejak tahun 2012. Untuk ini Fajer berjanji akan berupaya melakukan Sosialisasi tentang tugas - tugas dan kewenangan KPID dengan segala upaya yang barang tentu harus mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Jambi khususnya Gubernur, demikian Fajer ( Nalom Siadari Waprmred detektifspionase.com)

Penulis: Nalom Siadari

Editor: Nalom Siadari