Oleh: Wella Sandria, M.Sc
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental individu, tetapi juga dapat memberikan konsekuensi finansial yang signifikan bagi keluarga. Biaya yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba dapat menguras sumber daya keuangan keluarga dan memberikan beban ekonomi yang berat.
Biaya untuk membeli narkoba itu sendiri dapat menjadi pengeluaran besar bagi keluarga. Ketergantungan pada obat-obatan terlarang dapat memakan biaya yang cukup besar, terutama jika penyalahgunaan berkepanjangan. Uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan pokok keluarga seperti makanan, perumahan, dan pendidikan, justru dihabiskan untuk membeli narkoba.
Ketergantungan pada obat-obatan terlarang seringkali membutuhkan biaya yang tidak murah. Semakin parah ketergantungan, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan pokok keluarga seperti makanan, perumahan, dan pendidikan, justru dihabiskan untuk membeli narkoba.
Dalam kondisi terburuk, seorang penyalahguna narkoba rela mengorbankan segalanya demi mendapatkan obat terlarang tersebut. Mereka bahkan tidak segan untuk menghabiskan seluruh tabungan keluarga atau berhutang dengan jumlah besar. Tidak jarang pula terjadi kasus pencurian atau tindakan kriminal lainnya demi memperoleh uang untuk membeli narkoba.
Biaya untuk membeli narkoba tidak hanya berdampak pada keuangan saat ini, tetapi juga dapat mempengaruhi masa depan finansial keluarga. Tabungan yang dihabiskan, utang yang menumpuk, dan peluang kerja yang terancam hilang akibat ketergantungan narkoba, dapat membuat keluarga terjebak dalam krisis keuangan berkepanjangan.
Begitu juga biaya perawatan dan rehabilitasi untuk mengatasi kecanduan narkoba dapat memberatkan keuangan keluarga. Terapi dan program rehabilitasi yang komprehensif seringkali membutuhkan biaya yang mahal, terutama jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Keluarga mungkin harus mengeluarkan biaya untuk konsultasi dokter, obat-obatan, dan terapi pendukung lainnya.
Program rehabilitasi yang komprehensif dan efektif seringkali membutuhkan biaya yang tidak murah. Keluarga mungkin harus mengeluarkan biaya yang signifikan untuk konsultasi dokter, obat-obatan, terapi psikologis, dan pendampingan khusus selama proses rehabilitasi.
Terapi dan perawatan untuk mengatasi kecanduan narkoba tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Seringkali dibutuhkan waktu yang panjang, bahkan hingga bertahun-tahun, untuk memulihkan kondisi fisik dan mental penyalahguna narkoba. Semakin lama proses rehabilitasi, semakin besar pula biaya yang harus ditanggung keluarga.
Bagi keluarga dengan kondisi finansial yang terbatas, biaya rehabilitasi narkoba dapat menjadi beban finansial yang tak terduga dan memberatkan. Tabungan keluarga dapat terkuras habis, bahkan keluarga terpaksa berhutang atau menjual aset berharga untuk membiayai proses rehabilitasi.
Selain itu, penyalahgunaan narkoba juga dapat berdampak pada produktivitas kerja individu yang terkena kecanduan. Kondisi fisik dan mental yang menurun akibat penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan penurunan kinerja, absensi kerja yang tinggi, atau bahkan kehilangan pekerjaan. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan dan sumber penghasilan utama bagi keluarga, yang pada gilirannya dapat memperburuk situasi keuangan mereka.
Dampak finansial lain yang mungkin timbul adalah biaya hukum dan denda jika individu terlibat dalam aktivitas kriminal terkait narkoba. Pelanggaran hukum seperti kepemilikan atau peredaran narkoba ilegal dapat mengakibatkan denda atau hukuman penjara, yang tentunya akan memberikan beban finansial tambahan bagi keluarga.
Ditambah lagi, penyalahgunaan narkoba juga dapat menyebabkan kerusakan properti atau aset keluarga, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, individu yang kecanduan narkoba mungkin menjual barang-barang berharga milik keluarga untuk mendanai kebiasaan buruknya.
Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk menyadari dampak finansial yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba. Pencegahan dan intervensi dini menjadi sangat penting untuk menghindari konsekuensi ekonomi yang lebih besar.
Keluarga harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat, mendukung anggota keluarga yang terkena dampak, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas keuangan mereka.
(*/Akademisi Universitas Muhammadiyah Jambi)
Penulis: Wella Sandria
Editor: Khotib Syarbini
Facebook Comments