detiktifspionase.id, JAKARTA-Kekeringan yang terjadi akibat fenomena El Nino berpotensi mempengaruhi ketersediaan pangan di Indonesia. Mengantisipasi hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan menambah stok cadangan beras nasional sebanyak 1,5 juta ton.
Informasi tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri panen raya di Desa Ciasem Girang, Kabupaten Subang, baru-baru ini. Dalam acara tersebut, Jokowi menyampaikan harapannya agar hasil panen pada semester kedua tahun ini dapat membantu meningkatkan cadangan beras nasional.
"Kami sangat senang melihat hasil panen yang baik. Kami berharap panen-panen seperti ini dapat dilakukan di berbagai wilayah untuk menambah cadangan beras nasional," ujar Jokowi.
Namun, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa hasil panen raya yang terjadi belum cukup untuk memenuhi kebutuhan beras nasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk menambah stok cadangan beras nasional hingga 1,5 juta ton hingga akhir tahun ini melalui impor atau mendatangkan beras dari luar negeri.
Jokowi menyebut bahwa produksi beras dalam negeri masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional, sementara stok beras yang dimiliki Bulog saat ini sekitar 1,7 juta ton. Kondisi ini diperparah oleh dampak El Nino yang menyebabkan penurunan produksi beras nasional.
"Meski tanpa El Nino pun, Indonesia beberapa kali tercatat melakukan impor beras. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menambah 1,5 juta ton cadangan beras kita akibat pengaruh El Nino terhadap produksi dan hasil panen," tambah Jokowi.
Terkait dengan harga beras, Jokowi menekankan pentingnya menambah pasokan beras ke pasar untuk dapat menurunkan harga. "Kami perlu meningkatkan pasokan beras ke pasar sebanyak mungkin agar harga bisa turun," tegas Jokowi.
Selain berdampak pada produksi beras, kekeringan akibat El Nino juga memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan. Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengendalikan karhutla di berbagai titik di Indonesia. Instruksi telah diberikan kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan jajaran pemda untuk segera menangani titik api yang muncul.
"Kami menyadari bahwa saat ini suhu udara di Indonesia lebih panas dari kondisi normal, dan musim kemarau yang panjang dapat meningkatkan dan memperluas jumlah titik panas di sejumlah daerah," pungkas Jokowi. (*)
Penulis: ist
Editor: Khotib Syarbini
Facebook Comments