Jakarta,detektifspionase.com
Para tokoh pers Nasional menyesalkan sifat ketua PWI Pusat Hendri CH Bangun yang terkesan Emosional pasca tragedi Cash back dana CSR dari BUMN sebesar 18 M yang di kucurkan ke kas PWI untuk biaya pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) se Indonesia. Sebenarnya cash back yang di hembuskan pihak HCB sapaan Hendri CH Bangun hanya akal akalan saja untuk mengelabui penggunaan dana kucuran BUMN yang digunakan untuk keperluan pribadi dan beberapa pengurus.
Dengan adanya cash back gate ini maka awalnya Dewan Kehormatan PWI Pusat memberi Surat Peringatan (SP) kepada HCB. SP ini tidak di indahkan HCB walaupun SP ini di iringi dengan teguran lisan oleh ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Sasongko Tejo. Surat peringatan pertama, kedua dan ke tiga tetap saja tidak di indahkan HCB yang akhirnya Dewan Kehormatan memberi Peringatan Keras. Tapi alih - alih peringatan keras HCB justru menerbitkan Surat Pemecatan kepada Sekretaris Dewan Kehormatan PWI ,walaupun dalam PDPRT urusan pergantian anggota Dewan Kehormatan (DKP) bukan urusan Ketua PWI tapi urusan Dewan Kehormatan sendiri.
Kasus cash back gate yang jumlahnya milyaran ini, membuat Dewan Kehormatan PWI Pusat menerbitkan Surat Pemecatan Kepada HCB sebagai anggota PWI karena sudah melanggar PDPRT, Kode Etik Jurnalistik termasuk Kode Perilaku Wartawan dan ketidak jujuran dalam mengelola anggaran PWI. Surat Pemecatan sebagai anggota PWI yang dikeluarkan oleh Dewan Kehormatan PWI Pusat ditindak lanjuti oleh PWI DKI Jakarta mencabut dan membatalkan Kartu Anggota PWI atas nama HCB sebagai anggota PWI DKI Jakarta.
Kata Ilham Bintang Ketua Dewan Penasehat PWI Pusat, dirinya tidak menyangka bahwa HCB bersikap seperti sekarang ini setelah menjadi Ketua PWI. Pada hal sebelum Kongres Bandung September 2023, HCB mendatangi kediaman Ilham Bintang untuk didukung menjadi Ketua PWI pusat bertanding melawan Atal S Depari. Saya berjuang untuk memenangkan dia pada Kongres Bandung September 2023 melawan Atal S Depari. Suara HCB sebenarnya hanya 33 dari 88 mata pilih saat itu, Saya dan kawan kawan ini kerja keras dan mengupayakan biaya dan lobby - lobby ke seluruh Ketua PWI Provinsi se Indonesia dan akhirnya membuahkan hasil menjadi 47 suara untu HCB melawan 41 suara untuk Atal S Depari. Saya awalnya kasihan melihat HCB yang datang minta tolong kepada saya sebelum Kongres Bandung, tutur Iham Bintang, tokoh seabrek media ini.
Inilah alasan kita yang harus melaksanakan Kongres Luar Biasa untuk memberhentikan HCB secara konstitusional. Hal senada juga di sampaikan oleh tokoh Pers yang juga Wartawan Senior Marasakti Siregar. Menurut Marasakti, dirinya juga memberi nasehat pada HCB pasca cash back gate, tetapi malah HCB marah - marah dan menyatakan dirinya tidak perduli dengan nasehat nasehat para senior. HCB malah terkesan melecehkan para tokoh tokoh Pers yang menasehatinya. Senada dengan Marahsakti, tokoh Pers Wina Armada Sukardi yang memprakarsai Kode Perilaku Wartawan, yang datang memberi nasehat pada HCB juga tidak di indahkan oleh HCB.
Berbagai alasan diatas dan untuk menjaga Marwah PWI sebagai simbol Sosial Kontrol dan simbol Kejujuran maka pada tanggal 18 Agustus 2024 dilakukan Kongres Luar Biasa (KLB) oleh PWI Pusat di Hotel Grand Paragon Jl. Gajahmada no 126 Jakarta Pusat. Kongres Luar Biasa ini didanai para tokoh tokoh Pers diatas dan para peserat KLB memilih Zulmansyah Sekedang sebagai ketua PWI Pusat menggantikan Hendri CH Bangun untuk masa bakti 2023 - 2028. Zulmansyah berjanji di hadapan para peserta KLB dan para senior senior PWI dan tokoh Pers akan taat pada PDPRT, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU WARTAWAN dalam memimpin PWI sampai akhir jabatannya. Zulmansyah yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, juga sudah pernah Menjabat Ketua PWI Provinsi Riau selama dua Periode, Untung ada Zulmansyah Sekedang ,kalau tidak?( Nalom Siadari)
Penulis: Nalom Siadari
Editor: Nalom Siadari
Facebook Comments