Bupati Batanghari Hadiri Ritual Mawon Namo Pelepasan Bibit Ikan Festival Batin IX Kenduri SwarnaBhumi

Batanghari,Detektif Spionase.com_ Musim kemarau melanda dusun Sialang Pungguk (Seberang Desa Muaro Singoan) hingga terjadi kekeringan yang sangat luar biasa, aliran sungai singoan mengering. Tumbuhan mengering dan sumber pasokan makan dari sungai pun menghilang akibat kekeringan yang melanda berbulan bulan Keadaan tersebut mereka anggap sebagai kutukan dari dewa hujan.

Dengan keadaan ini Masyarakat meyakini untuk melakukan ritual memanggil hujan/meminta Hujan yang disebut dengan Ritual Mawon Namo (minta turun hujan) Ritual dimulai dengan melepaskan ayam jantan sebagai syarat untuk meminta bantuan di kuburan seramban/kuburan rajo Singo Ano sebagai pemimpin dari aliran sungai Sengon dan membaca mantra-mantra.

Setelah itu ritual dilanjutkan dengan dengan membuat gambar naga dari tanah liat di pinggir sungai, setelah Jadi mereka melakukan ritual membaca mantra (do’a) sambil menyiram patung naga tersebut sampai akhirnya gambar naga tersebut habis tergerus oleh siraman air sungai Setelah itu tanah liat yang tersisa dibuang/dilempar ke sungai, tak berselang lama hujan pun turun kehidupan pun berangsur membaik dan pepohonan disekitarnya kembali menghijau.

Dan akhirnya sungai singoan pun bertahan hingga kini dan menjadi sumber kehidupan Masyarakat dusun Sialang Pungguk Ritual meminta hujan ini sampai sekarang masih dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat apabila kemarau panjang melanda desa Muaro Singoan dan sekitarnya, Ritual ini keberadaanya dan narasumbernya sudah hampir tidak ada, untuk itu dalam acara Festival Suku Bathin IX Ritual ini akan mengangkat ke dalam sebuah pertunjukan musik dan tari sebagai upaya pelestarian kearifan lokal desa setempat, dalam hal ini Desa Muaro Singoan.

Dihadiri Kadis PDK,Kaban BPBD, Camat Muara Bulian, Kades Singoan dan Para Tamu Undangan Lainnya.

Penulis: Meri

Editor: Daprizal

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.