detiktifspionase.id, TEBO-Kabupaten Tebo memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, khususnya dalam produksi padi.
Namun, saat ini, luas lahan pertanian yang ada belum dioptimalkan sepenuhnya. Dari total lahan pertanian padi seluas 4.939 hektar yang ada di kabupaten ini, baru sekitar 3.000 hektar yang telah dikelola oleh masyarakat.
Nanang Suryanto, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Dinas Pertanian Kabupaten Tebo, menjelaskan bahwa lahan pertanian yang telah dikelola ini berasal dari berbagai program, seperti padi rawa seluas 440 hektar, padi sawah seluas 1.600 hektar, dan padi ladang seluas 1.500 hektar.
Sementara itu, masih ada sebagian lahan yang belum dimanfaatkan.
Menurut Kabid TPH, angka produksi padi sebesar 4,8 ton per hektare merupakan target yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan daerah (perda) di kabupaten ini.
Tanaman padi di Tebo biasanya ditanam dalam dua periode, yaitu dari April hingga September dan dari Oktober hingga Maret. Sebagian besar tanaman padi di sini mengandalkan sistem tadah hujan.
Rata-rata produksi padi di Kabupaten Tebo mencapai 4,8 ton per hektare. Target ini diharapkan dapat tercapai melalui dua kali masa tanam di kabupaten ini, yakni pada periode April-September dan Oktober-Maret.
Dengan demikian, total produksi padi di kabupaten ini pada periode April-September diharapkan mencapai 12.832 ton, sedangkan pada periode Oktober-Maret diharapkan mencapai 15 ton. Dengan upaya yang maksimal, kabupaten ini berusaha untuk berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. (*)
Penulis: Zainur Rizal
Editor: Khotib Syarbini
Facebook Comments